Peresmian Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Manajemen
Informasi Kesehatan dan Semiloka Pengembangan Pendidikan Rekam Medis
dan Infokes
Selasa, 23 Agustus 2011
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
informasi dan komunikasi di bidang kesehatan menjadi pemicu
meningkatnya tuntutan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Semua
profesi kesehatan harus terus meningkatkan profesinalisme termasuk
profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Adanya Permenkes
No.161/Menkes/Per/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan semakin
memperkuat tuntutan peningkatan mutu pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan.
Sebagai implikasi, semua institusi
penyelenggara pendidikan seyogyanya menjamin kompetensi dan kehandalan
dari tenaga kesehatan sebagai luaran proses belajar mengajar. Untuk itu,
upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan
perlu dilaksanakan secara terus menerus dan terkoordinasi antar
pendidikan sejenis.
Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis
dan Manajemen Informasi Kesehatan (aptiRMIK) merupakan satu-satunya
wadah bernaungnya institusi penyelenggara pendidikan Rekam Medis dan
Manajemen Informasi Kesehatan di Indonesia, telah memiliki komitmen
bersama untuk mampu menyelenggarakan proses pendidikan secara
berkualitas.
Visi aptiRMIK adalah menjadi wadah
pemersatu perguruan tinggi rekam medis dan manajemen informasi kesehatan
yang berorientasi pada kualitas lulusan sesuai kebutuhan masyarakat
nasional dan global, pengembangan ilmu dan teknologi melalui
penyelenggaraan penelitian di bidang RM-MIK.
Bahwa untuk mencapai keinginan mulia
tersebut sebagai langkah awal aptiRMIK menyelenggarakan peresmian dan
semiloka pengembangan pendidikan rekam medis dan manajemen informasi
kesehatan.
TUJUAN KEGIATAN
Dipahaminya kebijakan pengembangan pendidikan lanjutan D-III Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) atau Indonesian Qualification Framework (IQF) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Dipahaminya KebijakandalamPerencanaan, Pengembangan dan
Pendayagunaan Tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan oleh
Kementerian Kesehatan RI
Dipahaminya Kerangka Pengembangan Pendidikan lanjutan D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Diseminasi draft akhir Kurikulum Berbasis Kompetensi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
PEMBICARA
Endrotomo, Anggota Tim Penyusun KKNI dan Kurikulum Berbasis Kompetensi-Dirjen Dikti,
Ka. BPPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
Dr. Dra. Gemala Hatta, MRA, M.Kes
Anis Fuad, DEA, Konsultan Simkes-UGM
SASARAN KEGIATAN
Para pengelola insitusi Pendidikan D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (Yayasan, Stikes, Poltekkes, APIKES)
Pimpinan Institusi Pendidikan D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (Ka.Prodi, Direktur APIKES)
Pimpinan Institusi Pendidikan D-IV Manajemen Informasi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan peminatan rekam medis dan informasi kesehatan atau manajemen informasi kesehatan
Dosen D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
DPP PORMIKI
DPD PORMIKI
Para pemerhati pendidikan rekam medis dan manajemen informasi kesehatan
Ditengah suasana bulan Ramadhan tahun
ini, di kampus Esa Unggul pekan lalu berlangsung berdirinya Asosiasi
perguruan Tinggi Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan, Rektor
UEU, Dr. Arief Kusuma, AP didampingi oleh puteri Proklamator RI, Dra.
Gemala Hatta. MRA, M. Kes yang termasuk pelopor pendidikan D3 RMIK di
Indonesia, ikut meresmikan berdirinya Asosiasi RMIK. Dalam kata
sambutannya,” Rektor mengharapkan agar wadah organisasi ini lebih
menitikberatkan programnya untuk memajukan ilmu kesehatan masyarakat,
agar tepat guna sebagai institusi pendidikan ,” kata Rektor. Nantinya
diharapkan menghasilakn tenaga siap pakai dibidang RMIK yang sangat
dibutuhkan masyarakat. Karena dari Asosiasi ini kita harapkan tenaga
handal dan kompeten yang mampu merespon kebutuhan masyarakat, “ kata
Rektor. Seusai peresmian APTRMIK dilanjutkan dengan workshop yang
membahas pengembangan pendidikan RMIK yang dihadiri sekitar 50 orang
peserta yang datang dari berbagai kota di Indonesia.
Dalam workshop tersebut selain mendengar beberapa materi dari para
pakar, juga dikupas seluk beluk kebijiakan dalam perencanaan
pengembangan dan pendayagunaan tenaga RMIK oleh Endrotomo ( anggota Tim
KKNI dan KBK Dirjen Dikti ) yang berbicara tentang tingkat kompetensi
Sarjana Arsitektur dang pengalamannya bekerja di Jawa Timur. Sementara
Anis Fuad, DEA lebih menekankan pada pengembangan program ke jenjang
yang lebih tinggi D4 atau S1, terkait dengan standar Rekam Medis dan
pengembangan karir. (Is/Est)
Read More..
Peresmian Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Manajemen
Informasi Kesehatan dan Semiloka Pengembangan Pendidikan Rekam Medis
dan Infokes
Selasa, 23 Agustus 2011
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
informasi dan komunikasi di bidang kesehatan menjadi pemicu
meningkatnya tuntutan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Semua
profesi kesehatan harus terus meningkatkan profesinalisme termasuk
profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Adanya Permenkes
No.161/Menkes/Per/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan semakin
memperkuat tuntutan peningkatan mutu pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan.
Sebagai implikasi, semua institusi
penyelenggara pendidikan seyogyanya menjamin kompetensi dan kehandalan
dari tenaga kesehatan sebagai luaran proses belajar mengajar. Untuk itu,
upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan
perlu dilaksanakan secara terus menerus dan terkoordinasi antar
pendidikan sejenis.
Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis
dan Manajemen Informasi Kesehatan (aptiRMIK) merupakan satu-satunya
wadah bernaungnya institusi penyelenggara pendidikan Rekam Medis dan
Manajemen Informasi Kesehatan di Indonesia, telah memiliki komitmen
bersama untuk mampu menyelenggarakan proses pendidikan secara
berkualitas.
Visi aptiRMIK adalah menjadi wadah
pemersatu perguruan tinggi rekam medis dan manajemen informasi kesehatan
yang berorientasi pada kualitas lulusan sesuai kebutuhan masyarakat
nasional dan global, pengembangan ilmu dan teknologi melalui
penyelenggaraan penelitian di bidang RM-MIK.
Bahwa untuk mencapai keinginan mulia
tersebut sebagai langkah awal aptiRMIK menyelenggarakan peresmian dan
semiloka pengembangan pendidikan rekam medis dan manajemen informasi
kesehatan.
TUJUAN KEGIATAN
Dipahaminya kebijakan pengembangan pendidikan lanjutan D-III Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) atau Indonesian Qualification Framework (IQF) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Dipahaminya KebijakandalamPerencanaan, Pengembangan dan
Pendayagunaan Tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan oleh
Kementerian Kesehatan RI
Dipahaminya Kerangka Pengembangan Pendidikan lanjutan D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Diseminasi draft akhir Kurikulum Berbasis Kompetensi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
PEMBICARA
Endrotomo, Anggota Tim Penyusun KKNI dan Kurikulum Berbasis Kompetensi-Dirjen Dikti,
Ka. BPPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
Dr. Dra. Gemala Hatta, MRA, M.Kes
Anis Fuad, DEA, Konsultan Simkes-UGM
SASARAN KEGIATAN
Para pengelola insitusi Pendidikan D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (Yayasan, Stikes, Poltekkes, APIKES)
Pimpinan Institusi Pendidikan D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (Ka.Prodi, Direktur APIKES)
Pimpinan Institusi Pendidikan D-IV Manajemen Informasi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan peminatan rekam medis dan informasi kesehatan atau manajemen informasi kesehatan
Dosen D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
DPP PORMIKI
DPD PORMIKI
Para pemerhati pendidikan rekam medis dan manajemen informasi kesehatan
Ditengah suasana bulan Ramadhan tahun
ini, di kampus Esa Unggul pekan lalu berlangsung berdirinya Asosiasi
perguruan Tinggi Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan, Rektor
UEU, Dr. Arief Kusuma, AP didampingi oleh puteri Proklamator RI, Dra.
Gemala Hatta. MRA, M. Kes yang termasuk pelopor pendidikan D3 RMIK di
Indonesia, ikut meresmikan berdirinya Asosiasi RMIK. Dalam kata
sambutannya,” Rektor mengharapkan agar wadah organisasi ini lebih
menitikberatkan programnya untuk memajukan ilmu kesehatan masyarakat,
agar tepat guna sebagai institusi pendidikan ,” kata Rektor. Nantinya
diharapkan menghasilakn tenaga siap pakai dibidang RMIK yang sangat
dibutuhkan masyarakat. Karena dari Asosiasi ini kita harapkan tenaga
handal dan kompeten yang mampu merespon kebutuhan masyarakat, “ kata
Rektor. Seusai peresmian APTRMIK dilanjutkan dengan workshop yang
membahas pengembangan pendidikan RMIK yang dihadiri sekitar 50 orang
peserta yang datang dari berbagai kota di Indonesia.
Dalam workshop tersebut selain mendengar beberapa materi dari para
pakar, juga dikupas seluk beluk kebijiakan dalam perencanaan
pengembangan dan pendayagunaan tenaga RMIK oleh Endrotomo ( anggota Tim
KKNI dan KBK Dirjen Dikti ) yang berbicara tentang tingkat kompetensi
Sarjana Arsitektur dang pengalamannya bekerja di Jawa Timur. Sementara
Anis Fuad, DEA lebih menekankan pada pengembangan program ke jenjang
yang lebih tinggi D4 atau S1, terkait dengan standar Rekam Medis dan
pengembangan karir. (Is/Est)
Read More..